Dirinya menyebutkan, dari nilai investasi yang diberikan kepada NR, seharusnya ia mendapatkan uang Rp 30 juta setiap awal bulan. Namun, baru berjalan satu bulan, tidak ada uang yang masuk ke rekening pribadi Ervina.
"Kontrak 6 bulan, seharusnya sebulan masuk uang Rp 30 juta sebulan dan uang kembali diakhir kontrak," ucapnya.
Adapun uang yang ia investasikan ke NR, Ervina mengatakan, untuk memperluas toko kosmetik yang sedang ia jalani saat ini.
"Tadinya untuk memperluas toko miliku, tapi yah gimana, bukannya uang dapat untung, uang malah tidak kembali," katanya.
Ervina mengaku, hingga kini diduga pelaku NR masih bisa dihubungi. Namun, NR kerap kali menghindar dan hanya memberikan janji palsu.
"Masih bisa dihubungi, WhastApp NR masih aktif. Tapi yah gitu, ngajakin untuk bertemu para investor, tapi sampai sekarang engga ada kabar. Bahkan, sempat mengancam kalau membuat laporan ke polisi, uang tidak akan kembali," ucap Ervina.
Korban diduga investasi bodong lainnya, yakni Lelly Romilawati (31) mengaku telah menyetorkan uang Rp 135 juta kepada NR untuk investasi.
Namun, hingga kini ia belum menerima keuntungan dari investasi tersebut.
"Sama dengan yang lain, masuk April 2023, dijanjiin akhir bulan sudah dapat keuntungan. Tapi sampai sekarang engga ada kabar uang kembali," ucapnya.
Kedua korban tersebut berharap, NR bisa bertanggung jawab atas uang yang telah diberikan oleh investor.
"Yah berharap uang bisa kembali, minimal tanggung jawab bila memang tak bisa kembalikan secara utuh," ucap Lelly.(*)
Editor : Iwan Setiawan