Jafar memastikan bahwa teror bom molotov itu tidak berkaitan dengan Pilpres 2024 mendatang.
"Dipastikan tidak ada kaitannya dengan Pilpres dan Pemilu 2024. Kami netral, bisa dilihat di bangunan sekolah tidak ada banner atau barang yang berbau kampanye," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa peristiwa teror bom molotov itu baru terjadi pertama kali di Yayasan Ibnu Sina Al Qonun.
"Semenjak kami berdiri dari tahun 1981 itu tidak ada ancama seperti ini, baru di tahun 2023 ini kami mendapatkan ancaman teror bom. Kami pun tidak pernah ada masalah, tapi kenapa terjadi teror bom seperti ini," katanya.
Pantauan di lokasi, terlihat pihak kepolisian dari Polsek Purwakarta Kita sedang memeriksa lokasi terjadinya teror bom molotov.
Editor : Iwan Setiawan