Ia meyakini dengan cara seperti itu ke depan Jawa Barat bisa menjadi provinsi yang memiliki nilai spiritualitas berbasis ilmu dan bukan sekadar jargon politik semata.
“Ke depan itu harus menjadi fokus kita apalagi Jabar penyangga Jakarta yang tingkat dinamika keagamaannya sangat tinggi maka harus segera direspon dengan keilmuan. Sehingga ke depan Jabar menjadi provinsi yang memiliki nilai religiusitas berbasis ilmu bukan berbasis politik,” ujarnya.
Kang Dedi Mulyadi juga berharap tidak hanya di sekolah, para tokoh atau orang yang memiliki ilmu bisa bisa hadir mengisi masjid di permukiman agar bisa lebih bermanfaat bagi warga.
Sementara itu KH Juhadi menilai ide dan gagasan KDM perlu segera direspon agar pendidikan keagamaan di Jabar bisa semakin meningkat beriringan dengan pendidikan umum baik di sekolah maupun di permukiman warga.
“Sehingga ketika pendidikan umum dan pendidikan agama bisa berjalan dengan baik maka mudah-mudahan Jabar semakin kondusif,” ujar kiai asal Indramayu itu.***
Editor : Iwan Setiawan