PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Wakil Ketua DPRD Purwakarta, Luthfi Bamala mengatakan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat terkait krisis air bersih.
Dan kejadian tersebut, sudah berlangsung dalam dua pekan terakhir.
Untuk itu, kata Lutfi, Komisi 2 DPRD Purwakarta akan mempertemukan masyarakat yang terdampak dengan pihak PDAM Purwakarta.
"Tentu kami sudah menerima laporan dari masyarakat. Kami pun berencana untuk mempertemukan mereka pada Kamis (17/10/2024) besok."
"Kami berharap Plt Dirut PDAM Purwakarta dan masyarakat yang terdampak bisa berbincang bersama untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini," kata Luthfi.
Ia mengatakan, salah satu harapan masyarakat adalah adanya kompensasi terkait krisis air yang terjadi.
"Pelanggan PDAM ini kan mereka tiap bulan bayar, tapi karena adanya kebocoran pipa dan penanganannya hingga kini belum selesai, masyarakat berharap adanya kompensasi. Adapun bentuknya kompensasi itu, tentunya akan dibahas saat pertemuan nanti," ujarnya.
Sementara itu pihak PDAM Purwakarta mengaku krisis air bersih ini terjadi karena adanya kebocoran pada pipa utama instalasi pengolahan air atau IPA wilayah Sadang.
Dampaknya, saluran air ke pelanggan di wilayah Kecamatan Purwakarta dan Kecamatan Babakan Cikao terganggu.
Plt Direktur Utama Perumda Gapura Tirta Rahayu atau PDAM Purwakarta, Riana A Wangsadiredja mengatakan, kebocoran bahkan terjadi di delapan titik, hingga mengganggu pasokan air PDAM.
"Sebanyak delapan hingga sepuluh ribu pelanggan di wilayah kecamatan Purwakarta dan sebagian wilayah kecamatan Babakancikao, menjadi terganggu, kami mohon maaf," kata Riana, kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).
Riana mengaku telah mengerahkan sebanyak sepuluh armada tangki air, untuk melakukan droping air, kepada pelanggan terdampak.
"Sebanyak 3 juta 111 liter air telah digelontorkan melalui droping menggunakan truk tangki dan warga dipersilahkan untuk mengambil air langsung di kantor PDAM, jika masih kekurangan," ujarnya. ***
Editor : Iwan Setiawan