get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati Purwakarta Luncurkan Gerakan “Nyaah Ka Indung”, Bentuk Kepedulian Pejabat terhadap Sosok Ibu

Tangis di Balik Senyum Idoh: Ibu di Purwakarta Rawat Suami dan Anak Tanpa Kepastian Pengobatan

Kamis, 10 April 2025 | 18:48 WIB
header img
Seorang anak diikat kakinya karena dianggap hiperaktif, di Desa Selaawi, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta. (Foto: Ist)

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Di sudut Kampung Parapatan, Desa Selaawi, Kecamatan Pasawahan, kisah pilu menyelimuti rumah sederhana milik pasangan Mustakim (61) dan Idoh (43).

Dalam keheningan rumah itu, Idoh merawat dua orang yang dicintainya, yakni suaminya yang lumpuh akibat stroke, dan anak bungsunya yang mengidap hidrosefalus sejak usia delapan bulan.

Hidrosefalus, penyakit akibat penumpukan cairan di otak, telah merenggut masa kecil anak mereka. Saat berusia tiga tahun, si anak sempat menjalani operasi pemasangan Ventriculoperitoneal (VP) Shunt di RS Hasan Sadikin, Bandung. 

Namun, bukannya membaik, pascaoperasi justru memunculkan perubahan drastis. Anak yang dulu ceria berubah agresif, sering merusak barang, bahkan membahayakan orang sekitar.

“Kadang kami harus mengikat kakinya, hanya agar kami semua tetap aman,” ujar Idoh dengan suara bergetar, Rabu (9/4/2025).

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut