"Alhamdulillah Lapas kelas IIB Purwakarta ini telah berhasil melakukan pembinaan kepada dua orang napiter. Sehingga menyadarkannya kembali ke NKRI dengan ikrar yang dibacakan dan mencium bendera Merah Putih. Artinya mereka ini betul-betul menyadari kekeliruannya mengartikan jihad," ujar Kusnali, saat di temui di Lapas Kelas IIB Purwakarta, Selasa (7/2/23).
Tentunya, lanjut dia, menjadi apresiasi buat semua. Karena harapannya semua warga binaan yang terkait kasus terorisme bisa kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
"Ikrar NKRI sebagai indikator menurunnya tingkat risiko napi high risk kasus terorisme," ucap Kusnali.
Ia menyebut, wujud nyata dari keberhasilan yang dilakukan oleh Lapas kelas IIB Purwakarta ini tidak semata-mata hasil kerja pihak Lapas saja. Tetapi ada keterlibatan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purwakarta, Pemerintah Kabupaten Purwakarta, TNI-Polri, Densus 88 Anti Teror maupun dari BNPT sebagai leading sektor pembinaan terhadap napiter.
"Diharapkan setelah kembali ke masyarakat bisa diterima dengan baik oleh lingkungan dan jalan hidup yang baik. Kami dari Divpas Kanwil Kemenkumham Jabar pun akan terus memberikan pendampingan setelah ikrar tersebut baik dari Lapas Kelas IIB Purwakarta ini," ujar Kusnali.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait