Data alat itu, Cahyana melanjutkan, juga bisa dipantau secara real time melelui jaringan internet di HP dan laptop.
Sedangkan untuk pembuatan alat tersebut, kata Cahyana dilakukan selama tiga bulan. Dan pernah mengalami kegagalan, yakni dari ke akuratan sensornya.
"Dari kegagalan itu, kami lebih teliti untuk melakukan pemrograman. Sehingga yang kedua kalinya kami berhasil," ungkap Cahyana.
Sementara menurut Kepala Sekolah SMK Negeri Campaka, Trinarti Ekajati, pembuatan alrm yanda longsor, menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sedangkan ide pembuatannya, berawal dari keprihatinan para siswa dan guru pembimbing, saat diminta untuk membuat alat yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait