“Artinya, dia harus tahu isu apa yang harus diangkat. Selain itu, Kadiskominfo harus paham dan harus membuka ruang komunikasi dengan wartawan. Bukan hanya sekadar paham, bergaul dengan wartawan juga harus intens,” imbuh Tarigan.
“Kalau tolok ukurnya hanya sekadar mengobrol dengan wartawan, ini sudah dilakukan Kadiskominfo sekarang. Namun, ketika muncul masalah dia tak berani muncul dan cenderung menghindar. Seharusnya Kadis memberikan solusi dan ketegasan terkait kebijakan yang dilakukan,” tutur Tarigan.
Sementara itu, praktisi pers Tatang Budimansyah mengimbau Bupati Purwakarta hasil Pilkada nanti, lebih cerdas dalam menempatkan pejabat untuk posisi Kepala Diskominfo.
“Jangan asal comot. Kadiskominfo idealnya sosok yang komunikatif dan memposisikan para wartawan sebagai mitra untuk membangun Purwakarta. Bukan menganggap wartawan sebagai trouble maker,” ujar Tatang.
Dia menilai kepemimpinan Rudi Hartono sebagai Kadiskominfo saat ini, jauh dari sosok ideal. Tatang membandingkan Rudi dengan para Kadiskominfo sebelumnya.
“Saya dekat dengan para kadis sebelumnya, kecuali dengan Rudi. Dulu, wartawan mudah mendapat akses informasi. Sekarang, mereka kesulitan memperoleh akses, kecuali dari siaran pers. Jangankan untuk berdiskusi soal Purwakarta, ditelepon dan dikirim pesan via WA pun, Rudi kerap tak merespons,” tandasnya.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait