“Atau secara ekstrem, saya simpulkan bahwa bupati seperti itu adalah sosok yang otoriter, arogan, egois, dan belum siap mental untuk menjadi pemimpin,” papar Gegen.
Dia menambahkan, bupati yang tak mau menerima kritik, akan menghambat kemajuan dirinya dalam membangun daerah, “Karena dia tak dapat menerima kekurangan atau kelemahan dirinya,” ujarnya.
Gegen juga mengingatkan civil society, ormas, media, dan lembaga lain agar tetap konsisten untuk memberikan vitamin berupa kritikan kepada bupati.
“Mereka harus berperan aktif meluncurkan kritik yang positif kepada rezim terpilih nanti. Namun kritik harus dilontarkan secara profesional, berpegang kepada sifat dan sikap idealisme,” ujar Gegen.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait