PURWAKARTA,iNews.id - Kawasan waduk Cirata yang berada di selatan wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sejak lama menjadi salah satu lokasi favorit warga sekitar untuk berlibur hingga menggelar acara menjelang masuknya bulan Rhamadan atau biasa disebut "Munggahan".
Biasanya, acara munggahan atau sebutan lainnya papajar itu, diisi dengan kegiatan makan- makan hingga berdoa bersama dengan keluarga atau rekan.
Suasana kawasan waduk Cirata yang masih asri dan bersih, membuat sebagian warga tak ragu untuk menggelar acara munggahan dengan makan bersama beralaskan tikar di pinggir jalan atau dibawah rindangnya pepohonan.
Rimbun Pepohonan di sepanjang jalan di areal Waduk Cirata, banyak Dikunjungi Warga Sebelum Bulan Puasa
Kawasan Cirata biasanya ramai dikunjungi warga untuk munggahan, sekitar dua minggu menjelang masuknya bulan Rhamadan.
"Dua mingguan menjelang Rhamadan lah biasanya mulai ramai yang mungghan, kebanyakan acara makan- makan pinggir jalan." Ujar Yudi (30) salah satu petugas keamanan di kawasan waduk Cirata. Kamis 10 Maret 2022.
Selain warga sekitar, dilanjutkan Yudi, pengunjung yang biasa munggahan disekitar kawasan Cirata datang dari berbagai wilayah sekitar lokasi Bendungan PLTA tersebut.
Diketahui, kawasan tersebut berbatasan langsung dengan dua wilayah Kabupaten lainnya di Jawa Barat yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.
"Bukan cuma masyarakat dari Kabupaten Purwakarta saja, pengunjung juga banyak dari KBB atau Cianjur. Karena lokasi nya diperbatasan jadi terjangkau dari mana saja. Bahkan terkadang dari kota lainnya seperti dari Bandung, karawang juga ada yang munggahan disini (Cirata-red)" jelasnya.
Sementara, Rahma (25) warga Desa Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupten Purwakarta mengatakan, bagi dirinya mengelar acara munggahan di sekitar kawasan Cirata sudah dilakukan sejak dulu setiap tahunnya.
Bagi dirinya, lokasi munggahan di Cirata sudah cukup dan tak perlu pergi jauh- jauh ketempat wisata lainnya.
"Tiap tahun juga pasti kalau munggahan di Cirata. Lagian mau kemana lagi, selain jarak yang terjangaku, murah meriah, suasana nya juga cukup nyaman meski rombongan dengan keluarga" ungkapnya.
Diketahui, selain pemandangan pegunungan yang eksotis hingga indahnya hamparan air bendungan, di kawasan sekitar waduk Cirata pun banyak tersedia tempat kuliner khas setempat seperti menu nasi liwet dan ikan bakar khas Cirata. Bahkan seiringnya waktu, kini di sejumlah tempat disekitar lokasi pun sudah bermunculan tempat bernuansa cafe hingga tempat berswafhoto dengan pemandangan yang Instagrammable.
Jadi wajar, jika selama ini kawasan waduk Cirata menjadi salah satu tempat yang cocok untuk berlibur hinggan dijadikan lokasi munggahan sebagian masyarakat.
"Ya gitu, mungkin karena pemandangannya, selain sekedar makan- makan, nongkrong atau berolahraga, yang datang kesini(Cirata- red) kebanyakan sambil fhoto-fhoto. Apalagi sekarang, sudah ada beberapa tempat emang dibikin buat tempat fhoto- fhoto, tinggal pengunjungnya aja yang sama- sama menjaga, terutama dalam hal kebersihannya" tandas Rahma.
Arti Munggahan sendiri, merupakan salah satu tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya'ban. Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama, saling bermaafan, dan berdoa bersama.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait