"Bayangkan, dengan gelaran air mancur, efek domino positifnya banyak sekali. Selain (sebagai) hiburan keluarga dan masyarakat, juga banyak sektor kena efek positifnya seperti sektor pariwisata, sektor Jasa, dan sektor ekonomi terutama UMKM yang akan bergairah kembali," paparnya.
Dihubungi secara terpisah, Asep Saepudin yang juga tokoh pemuda, berpendapat senada dengan Yosep.
Menurut Asep, Air Mancur Sri Baduga yang dibangun dengan anggaran hingga puluhan miliar, sayang jika tak bisa dinikmati oleh masyarakat Purwakarta.
"Selain itu, setiap ada pagelaran Air Mancur Sri Baduga, perekonomian rakyat terutama UMKM akan terdongkrak. Itu kan dampak yang positif," ujar Asep.
Sebelumnya, Forum Masyarakat Purwakarta (Formata) menyatakan bahwa pertunjukan Air Mancur Sri Baduga dan acara arak-arakan untuk menyambut bupati baru tidak pantas untuk dilaksanakan, di tengah pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran.
"Dua kegiatan tersebut, yakni pertunjukan air mancur dan arak-arakan yang melibatkan desa-desa, konsekuensinya akan membutuhkan anggaran yang lumayan besar, yang tentunya akan diada-adakan atau dipaksakan," ujar Ketua Formata Dedi Achdiat.
Pemkab Purwakarta akan menggelar pertunjukan Air Mancur Sri Baduga, Kamis (20/2/2025) malam. Pertunjukan ini sebagai penyambutan bagi kepemimpinan Saepul Bahri Binzein-Abang Ijo Hapidin sebagai Bupati-Wakil Bupati Purwakarta.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait