Tangis di Balik Senyum Idoh: Ibu di Purwakarta Rawat Suami dan Anak Tanpa Kepastian Pengobatan

irwan
Seorang anak diikat kakinya karena dianggap hiperaktif, di Desa Selaawi, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta. (Foto: Ist)

Idoh telah menjual mobil dan seluruh aset keluarga demi biaya pengobatan. Namun seiring waktu, biaya yang terus membengkak membuat langkah mereka terhenti. 

Kini, Mustakim tak lagi bisa bekerja setelah terserang stroke akibat tekanan mental yang terus menerus. Beban berat kini seluruhnya dipikul oleh Idoh seorang diri.

Kisah keluarga ini akhirnya sampai ke telinga komunitas sosial Bela Purwakarta. Pendiri komunitas, Aa Komara, bersama relawan lainnya langsung menyambangi rumah Idoh. Mereka memberikan bingkisan Lebaran sekaligus menyampaikan dukungan moral dan komitmen jangka panjang.

“Kondisi anak ini memerlukan pengobatan lanjutan. Kami mengetuk hati pemerintah daerah, bahkan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, agar turun tangan,” tegas Aa Komara.

Kini, harapan itu bergantung pada kepedulian bersama. Di balik kesunyian rumah keluarga Mustakim, ada doa yang tak pernah putus: agar anak mereka bisa kembali menjalani hidup dengan layak, dan sang ibu tak lagi berjuang sendirian. ***

 

 

 

Editor : Iwan Setiawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network