PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Pemerhati sosial Kabupaten Purwakarata Yosef Agung Komara mengapresiasi langkah Bupati Saepul Bahri Binzein atas program pendidikan semi militer bagi pelajar bermasalah. Langkah ini dinilai tepat sebagai solusi mengatasi kenakalan remaja yang marak terjadi di wilayah tersebut.
"Program ini sangat positif karena mendidik karakter disiplin siswa tanpa menghilangkan hak mereka untuk belajar. Dampaknya akan terlihat dalam kebiasaan hidup teratur, seperti disiplin tidur, makan, belajar, olahraga, serta menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum-minuman keras," ujar Yosef, Jumat (2/5/2025).
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pendidikan Purwakarta Ajat Sudrajat. Menurut Ajat, Program ini dinilai efektif dalam menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab pada peserta didik.
“Saya setuju karena sifatnya mendidik. Anak-anak di barak akan belajar disiplin, yang jauh lebih penting daripada sekadar rasa takut,” ujar Ajat.
Meski mendukung, Ajat menekankan perlunya langkah pencegahan yang melibatkan berbagai pihak. “Dewan Pendidikan mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan orang tua guna mencari solusi pencegahan. Kita perlu membuat format penanganan dari akar masalah,” jelasnya.
Menurut Ajat, masalah kenakalan pelajar seperti tawuran dan penganiayaan sudah masuk kategori kejahatan, bukan sekadar pelanggaran remaja. “Ini menjadi tanggung jawab bersama, yakni masyarakat, pemerintah, dan sekolah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kompleksnya permasalahan, mulai dari kurangnya pengawasan orang tua, minimnya komunikasi antara guru dan wali murid, hingga keteladanan elit yang buruk. “Jika para elit bertengkar di media, di akar rumput justru terjadi perkelahian fisik,” ucapnya.
Sebelumnya, Purwakarta menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang menjalankan program ini, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sebanyak 40 siswa SMP dari berbagai sekolah resmi mengikuti pelatihan di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad, Jalan Raya Sadang-Subang.
Peluncuran program ini dihadiri langsung oleh Gubernur Dedi Mulyadi dan Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, yang turut mendampingi para siswa beserta orang tua mereka.
"Kita mulai pendidikan militer, diawali dari Kabupaten Purwakarta," kata Dedi Mulyadi. Program ini direncanakan berjalan minimal enam bulan dan dapat diperpanjang hingga satu tahun, tergantung perkembangan peserta.
Dedi menegaskan bahwa tujuan program bukan untuk menghukum, melainkan membentuk mental dan kedisiplinan. "Semoga mereka bisa berubah, menjadi anak yang lebih baik, tidak melawan orang tua, dan tidak nakal lagi," harapnya.
Bupati Binzein menyatakan kesiapan anggaran dan fasilitas pendukung. "Mereka resmi masuk barak pelatihan. Kami berharap mereka pulang sebagai pribadi yang disiplin dan lebih menghargai orang tua," ujarnya.
Jika sukses, program ini akan menjadi percontohan dan diterapkan di daerah lain di Jawa Barat. Purwakarta semakin memperkuat identitasnya tidak hanya sebagai kota industri dan budaya, tetapi juga pelopor inovasi pembinaan karakter pelajar.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait