Meski baru menyasar 150 peserta, pemerintah yakin langkah ini akan membawa dampak besar. Dengan pembinaan berkelanjutan, ratusan tenaga jalanan lain di Purwakarta akan mengikuti jejak ini.
Dari yang awalnya dianggap pengganggu, kini para pak ogah, juru parkir, hingga sopir ambulans desa mulai bertransformasi menjadi tenaga jalanan profesional. Kehadiran mereka di masa depan bukan lagi sebagai penghalang, tetapi sebagai mitra keselamatan dan kelancaran lalu lintas. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait