“Ketahanan gizi dimulai dari rumah. Orang tua tetap memiliki tanggung jawab utama dalam membentuk kebiasaan makan sehat bagi anak,” tambahnya.
Sementara itu, Ahmad Heryawan menilai program ini sebagai upaya nyata untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM nasional.
“MBG menyasar anak usia sekolah hingga kelompok rentan gizi buruk. Ini investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berprestasi,” jelas Aher.
“Selain memperbaiki gizi, program ini juga berdampak ekonomi dengan memberdayakan petani dan UMKM lokal.”
Dukungan teknologi juga menjadi perhatian Badan Gizi Nasional (BGN). Perwakilan BGN, Anyelir Puspa Kemala, mengungkapkan bahwa pelaksanaan MBG akan menggunakan sistem tata kelola digital agar pengawasan dan transparansi dapat berjalan optimal.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
