Caleg: Sifat dasar kemanusiaan saya ingin agar diri ini menjadi seorang legislator yang benar-benar memperjuangkan nasib rakyat Purwakartun. Sesuai dengan tugas saya sebagai wakil rakyat. Itu naluriah. Tapi….
Saya: Tapi apa?
Caleg: Ada kondisi tertentu di mana sifat-sifat naluriah kerap tersapu oleh hawa kotor yang menyeruak di Gedung DPRD. Ini sangat berpengaruh terhadap kadar idealisme. Ada yang berkecamuk dalam batin, antara idealisme yang agung dengan syahwat kekuasaan yang hina.
Saya: Konkretnya?
Caleg: Jika kelak terpilih jadi legislator, pada awalnya mungkin saya menjinjing segudang idealisme dalam perjalanan rumah menuju Gedung Dewan.
Namun seiring waktu berjalan, betapa kompleks hal yang mesti saya hadapi sepanjang menjadi anggota dewan. Saya berinteraksi dengan semua kalangan, dengan rekan-rekan sesama legislator dari parpol yang berbeda, dengan lembaga eksekutif, yudikatif, dan dengan lembaga lain.
Saya: Ya memang harus seperti itu. Di mana letak kesalahannya?
Caleg: Maksud saya, dalam interaksi itu, tak menutup kemungkinan saya dihadapkan dengan individu atau kelompok dari lembaga-lembaga tersebut yang koruptif, intimidatif, atau perilaku lain yang sifatnya menghalalkan segala cara demi keinginan tercapai.
Editor : Iwan Setiawan