iNewsPurwakarta.ID - Putra daerah Purwakarta Abadi Pen Atmanagara mengaku prihatin dengan kondisi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, saat ini. Banyak sektor yang harus dibenahi, mulai dari kinerja aparatur sipil, hingga kepala daerah. Salah satu yang membuatnya greget adalah lambannya proses pelayanan kepada masyarakat. Padahal, pelayanan masyarakat adalah hal krusial yang mesti diprioritaskan. Belum lagi soal pendidikan tinggi yang belum terakses oleh semua masyarakat.
Oleh karena itu, adik artis senior Chintami Atmanagara ini, bertekad melakukan pembenahan di semua bidang yang dinilai belum memenuhi ekspektasi publik. Abadi yang saat ini tercatat sebagai Ketua DPD Partai Ummat Purwakarta, turut meramaikan kancah Pileg 2024. Dengan menjadi legislator, dia punya dorongan dan kekuatan secara politis untuk memenuhi apa yang diharapkan masyarakat. Pria blasteran Jerman-Sunda ini bertarung di Dapil 1 nomor 1, Kecamatan Purwakarta.
Dikatakan Abadi, ada tiga hal yang sedang dan akan dilakukan bagi kepentingan warga Purwakarta. Ketiganya yakni membuat Forum Pemberdayaan Ummat (FPU), program Millenia Ummat Hebat, dan program Peduli Suara Ummat. Untuk program FPU, nantinya masyarakat akan dimudahkan dalam informasi lowongan kerja dalam dan luar negeri, dan informasi tentang UKM dan pelatihan usaha.
Sedangkan program Millenia Ummat Hebat, menyasar kepada nasib pendidikan generasi muda (Gen Z) Purwakarta. Abadi menilai saat ini biaya pendidikan perguruan tinggi di Purwakarta sangat tinggi. Dia ingin semua kalangan di kabupaten ini dapat menikmati jenjang kuliah. Selain itu, dia berpendapat bahwa nantinya jurusan yang harus diperbanyak adalah Kewirausahaan dan Digital Marketing.
"Sehingga lulusan perguruan tinggi adalah sarjana siap mandiri. Tidak terpaku pada mencari kerja saja, karena lahan pekerjaan yang sangat terbatas. Dua jurusan itu harus diprioritaskan sehingga melahirkan sarjana dengan mental menjadi calon-calon engusaha. Bukan hanya menjadi pekerja," kata Abadi.
Adapun program Peduli Suara Ummat yang dicanangkannya, lebih menekankan kepada formula pelayanan masyarakat. Dikatakannya, untuk merespon cepat masalah yang terjadi pada masyarakat, harus ada parameter pelayanan masyarakat. "Dengan paramater baru ini, pejabat tidak berkualitas dan tidak becus melayani warga Purwakarta harus segera diganti," ujar Abadi.***
Editor : Iwan Setiawan