Pendidikan Siswa Nakal di Barak Militer, Wakil Ketua DPRD Purwakarta: Jika Tak Efektif, Hentikan!

"Untuk apa ada guru BK dan wali kelas jika masalah kecil langsung diserahkan ke luar sekolah?" ujar Zaenal.
Ia menyarankan agar sekolah terlebih dahulu melakukan pendekatan maksimal, termasuk membuat perjanjian dengan orang tua. "Jika pelanggarannya sudah mengarah kriminal, barulah program ini bisa dipertimbangkan, dengan tetap melibatkan instansi terkait dan memantau dampaknya," jelasnya.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein secara resmi meluncurkan program ini di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad. Sebanyak 40 siswa SMP dari berbagai sekolah di Purwakarta mengikuti pelatihan minimal enam bulan, dengan kemungkinan diperpanjang hingga satu tahun.
"Tujuannya bukan menghukum, tapi membentuk mental dan kedisiplinan," tegas Dedi Mulyadi.
Bupati Binzein menambahkan, anggaran telah disiapkan dan Purwakarta siap menjadi percontohan. "Harapannya, mereka pulang sebagai pribadi yang lebih baik," ujarnya.
Jika sukses, program ini akan diimplementasikan di daerah lain di Jawa Barat. Purwakarta kini tak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga pelopor pembinaan karakter siswa melalui pendekatan militer.***
Editor : Iwan Setiawan