Yeni menyebut, peran Dede Lukman hanya perantara atau kaki tangan pihak yang mau memasukan kerja yaitu bernama Evi Agustin bertempat tinggal di karawang.
"Lalu, saya besama 7 orang lainnya memberikan uang masing masing senilai Rp.15 juta kepada Dede Lukman dan Evi Agustin. Dengan tanda bukti berupa kwitansi pembayaran yang diterima langsung oleh yang bersangkutan," ucap Yeni.
Setelah itu, lanjut dia, kemudian dibuatkan grup WhatsApp untuk koordinasi jadwal test dan lainya.
"Ada grup WhatsApp, tapi setiap di tanyakan kedua orang tersebut hanya bilang nanti, nanti dan nanti. Ibu Evi pun sering mengganti nomernya. Sementara, Dede Lukman sebagai perantara di kampung kami pun pindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari ada yang datang ke rumahnya," jelasnya.
Setelah menerima uang tersebut, pelaku tak kunjung menepati janjinya. Saat ditagih oleh korban, pelaku hanya menyuruhnya untuk bersabar.
"Kami sudah berusaha berbicara baik - baik, kami juga sudah menghubungi kedua pihak tapi hanya dijanjikan akan di kembalikan. Namun, tidak ada kejelasan apapun sampai sekarang tahun 2022. Setiap kami WhatsApp Dede Lukman menanyakan kebaradaan bu Evi Agustina dia selalu menjawab tidak tau dan sering tidak ada di rumah," kata Yeni.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait