Bukan Sim Salabim, Asap Jadi Uang

Tatang Budimansyah
Emak-emak di Kepulauan Sahinge berwirausaha dengan memproduksi tongkol asap. Foto: iNewsPurwakarta/Tatang Budimansyah

Biasanya ikan yang diasap adalah ikan tongkol, ikan karang, dan ikan layang. Sebagai gambaran, ikan berukuran 20 centimeter dibeli dari nelayan Rp 1.000 per ekor.

Jika sudah diasap dan dikemas, ikan tersebut dijual seharga Rp 5.000. sedangkan ikan  asap berukuran  30 centimeter dijual dengan harga Rp 20.000 per tiga ekor. Tak sulit memasarkan  ikan olahan tersebut.  Pasar-pasar tradisional dan mini market di Sangihe siap menampungnya.

Untuk memproduksi ikan asap yang siap dipasarkan, Berkat Aryandhi menjadwalkan tiga kali dalam seminggu melakukan pengasapan. Wirausaha ini melibatkan 30 orang warga pesisir, dibagi menjadi tiga kelompok,

“Yang menarik, ada persaingan antarkelompok. Saya membiarkan saja karena persaingan  itu sangat positif untuk saling memotivasi,” ujar Amellia.

Amellia yakin betul usaha yang digeluti lewat Berkat Aryandhi akan semakin berkembang. Dia boleh berbangga karena produk  hasil olahannya lebih berkualitas daripada  produk  orang  lain.

Ikan  asap  produk  Berkat  Aryandhi  terlihat bersih dan mengilat,  tak seperti ikan asap pada umumnya yang tampak kusam. Selain itu teksturnya pun sangat mengundang selera. Kok bisa bersih dan mengilat?  “Ya karena kami menggunakan media kayu batang kelapa untuk sumber apinya. Orang lain kan biasanya menggunakan batok,” jawabnya. Oh, itu toh rahasianya. 

Editor : Iwan Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network