"Itu murni karena bencana alam, awal longsor itu sekitar tahun 2020, terus awal tahun ini longsor lagi. Untuk sementara, jalan desa yang sudah lama tidak digunakan, sekarang dikeruk buat jadi jalan alternatif mobil," bebernya.
Asep menyampaikan bahwa pihak pemerintah kabupaten telah meninjau lokasi tersebut dan kini tengah melakukan kajian perihal solusinya.
"Saya juga kemarin di panggil sama PUTR untuk jalan yang ini solusinya seperti apa, tapi sejauh ini katanya mereka masih melakukan kajian. Kajiannya seperti apa, saya kurang tahu," pungkasnya. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait