Dodi juga menuding Dedi Mulyadi terlalu fokus membangun citra di media sosial dan mengabaikan kondisi masyarakat bawah. “Bahkan, orang yang mengkritik diancam dan dibully. Ini memalukan bagi demokrasi,” katanya.
Dukungan juga datang dari perwakilan aktivis dari Bogor. Ia menyoroti soal kebijakan Dedi Mulyadi menutup aktivitas tambang di Bogor.
Ia menilai sejumlah kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi terlalu sewenang-wenang. “Pemimpin seharusnya tidak membuat kebijakan sesuka hati. Di Bogor Barat, tambang sudah merajalela. Itu pun perlu jadi perhatian,” katanya.
Ihwal penutupan aktivitas tambang, sebelumnya Dedi Mulyadi melalui media soal menyatakan, tambang itu sudah beroperasi sangat lama, "Sudah melahirkan banyak sekali orang-orang kaya, telah melahirkan properti-properti mewah di berbagai tempat. Pasti sudah banyak keuntungan yang diraih," ujarnya.
Menurut Dedi, aktivitas tambang tersebut berdampak sosial dan lingkungan yang selama ini dirasakan masyarakat kecil. Jalanan menjadi rusak, debu beterbangan, hingga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa.
"Setiap kebijakan tidak akan bisa memuaskan semua pihak. Pasti ada satu pihak yang merasa kecewa, dan saya harus memilih di antara itu," ujar Dedi.**
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait