“Awalnya dia minta uang, terus tiba-tiba memukul,” ujar salah seorang mandor.
Lain halnya dengan operator alat berat. Bukan dipukul, tapi ia justru dibacok di bagian tangan kanannya oleh pelaku yang saat itu menggunakan masker.
“Saya mau naik, jalankan beko tiba-tiba pelaku mau mengancam membunuh. Kemudian golok dibacok ke tangan kanan saya,” ucapnya.
KDM pun murka mendengar kesaksian itu. Betapa tidak, proyek yang dibiayai oleh dana pribadi untuk kepentingan umum masih juga diganggu oleh aksi premanisme.
“Kita sudah punya niat baik membantu warga menyelesaikan problemnya, termasuk berkorban membangun jembatan menghubungkan dua kabupaten tapi masih ada manusia yang tidak punya otak,” ucap KDM dengan nada tinggi.
Editor : Iwan Setiawan