get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

Jajanan Khas Purwakarta, Simping Maranggi: Dua Sensasi Rasa dalam Satu Kunyahan

Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:27 WIB
header img
Simping Maranggi, jajanan khas Kabupaten Purwakarta hasil inovasi Lina Herlina, salah satu pelaku UKM di kabupaten itu. foto: dok Lina Herlina/iNewsPurwakarta.id

“Jujur saja, saya sangat terinspirasi dengan pencapaian luar biasa yang diraih Kata Oma Telur Gabus. Saya mencoba mentransformasikan sikap istikomah, energi, dan titian berbisnis yang diterapkan Kata Oma. Jika Kata Oma diibaratkan sebagai api bernama semangat, maka saya ingin tersulut di dalamnya, agar bara semangat ini terus menyala,” papar Lina.

Tak ada yang menampik bahwa Kata Oma Telur Gabus, seperti yang diutarakan Lina, memang menjadi inspirasi bagi banyak pelaku UKM Tanah Air. Konsistensinya dalam memproduksi jajanan sehat tanpa bahan pengawet, menjadi jalan mulus bagi Kata Oma untuk merambah gurita bisnisnya. Bukan hanya oleh konsumen Tanah Air, Kata Oma juga bisa dinikmati oleh masyarakat global. Sebuah pencapaian yang bukan kaleng-kaleng!

“Dulu, pada situasi tertentu di masa-masa awal merintis, ada kalanya saya dilanda kejenuhan menjadi pelaku UKM. Dalam suasana seperti itu, biasanya saya buru-buru ambil ponsel, buka tulisan dan gambar tentang segala yang berhubungan dengan Kata Oma. Pada saat itu pula, passion terhadap bisnis UKM kembali ‘menggila’. Ya, saya lebih dari sekali membaca perjalanan histori Kata Oma. Sebuah kisah yang membuat semua orang menggelengkan kepala karena takjub,” papar Lina. 

Seperti diketahui, Kata Oma Telur Gabus dianugerahi sebagai The Best UMKM Expo Brilianpreneur 2020. Kata Oma menyisihkan lebih dari 500 peserta lainnya pada ajang bergengsi yang diinisiasi Bank BRI tersebut.

Yang menarik, Founder Kata Oma, Furiyanti, tak pernah merasa jumawa dengan keberhasilannya tersebut. Alih-alih menganggap pelaku UKM lainnya sebagai pesaing, dia malah merangkulnya. Buktinya, dia tak pelit berbagi ilmu dalam setiap kesempatan. Dia bangga jika UKM Indonesia semakin berkibar, bukan saja di kancah lokal dan nasional, tapi juga menjangkau pasar internasional.

Ilmu yang dibagikannya, sebut saja misalnya seputar penanganan produk dan strategi pemasaran. Maka tak berlebihan jika Kata Oma menjadi tolok ukur keberhasilan bagi para pelaku UKM lain. Furiyanti berharap, ke depan akan lahir furiyanti-furiyanti lain, dengan produk yang beragam, untuk memperkaya khazanah UKM Indonesia. 

Dilansir dari website resmi Kata Oma, camilan tradisional ini pertama dibuat pada 1980. Telur Gabus buatan Oma yang diracik tanpa MSG ini rupanya sangat digemari oleh keluarga. Pada 2016, atas saran keluarga, Oma mulai mengormersilkan produknya itu dengan merek Cooocok.

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut