Pasmini, dari Purwakarta untuk Komunitas Global

Ditambahkannya, perjalanan bisnis Kata Oma Telur Gabus, layak dijadikan sebagai bahan referensi. “Yang membuat saya respek kepada Kata Oma adalah soal keterbukaan dan ajakan Bu Furi (Furiyanti, founder Kata Oma) kepada para pelaku UMKM untuk meraih sukses bersama-sama. Saya lihat di media, Bu Furi tak pelit berbagi kunci sukses di berbagai even,” papar Cucu.
Semua sudah mafhum, Kata Oma Telur Gabus yang memenangi ajang Brilianpreneur 2020 sebagai The Best UMKM ini memang menjadi salah satu UMKM panutan Tanah Air.
Fase demi fase perjalanan bisnis camilan telur gabus sudah dilalui sejak Furiyanti mengawalinya pada 2016. Dilansir dari kataoma.id, saat itu telur gabus diracik oleh sang ibu dan diberi merek CoooCok. Oma, panggilan Furiyanti kepada sang ibu, memang kerap membuat telur gabus untuk dinimati oleh anggota keluarga sejak 1980.
Pada 22 Desember 2018, CoooCok berganti nama menjadi Kata Oma hingga saat ini. Pencapaian yang diraih perempuan jebolan Curtin University, Australia ini, adalah buah dari keuletan yang konsisten dan kesungguhan yang mengakar.
Untuk lebih memfokuskan diri terhadap bisnis mandirinya, Furiyanti rela meninggalkan statusnya sebagai wanita karier. Ya, sebelumnya dia pernah menggeluti bidang korporat di sejumlah perusahaan ternama dengan posisi di level atas.
Namun mengelola camilan tradisional telur gabus ternyata lebih memikat hatinya. Siapa sangka camilan buatan sang ibu yang semula diproduksi di dapur rumah, kini sudah melanglangbuana ke mancanegara.
Penikmat Kata Oma Telur Gabus, di antaranya ada di China, Kamboja, Amerika, Taiwan, Australia, dan Korea Selatan. Untuk distribusi ke mancanegara, Furiyanti menggandeng PT United Family Food (Unifam).
Editor : Iwan Setiawan