[OPINI]: Wawancara Imajiner dengan Caleg Purwakarta, eh, Purwakartun (1): Korupsi Massal

Tatang Budimansyah
Tatang Budimansyah

Caleg: Hahaha. Habisnya kamu minta jawaban yang jujur sih. Dan itulah jawaban saya yang paling jujur.

Saya: Setahu saya, legislator itu wakil rakyat. Kalau Anda berperangai seperti itu, apa masih bisa dikatakan mewakili rakyat?

Caleg: Justru rakyat yang harus mewakili saya melalui suara mereka di bilik suara. Setelah mereka memilih saya dan saya nanti terpilih, maka itu sudah impas.

Saya: Impas? Maksudnya?

Caleg: Ya, impas. Mereka memilih saya, dan saya membayar mereka. Memangnya untuk jadi caleg itu gratis! Harus keluar kocek ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Saya: Anda tidak merasa rugi keluar uang sebanyak itu? 

Caleg: Ya tidak dong. Kan nanti jumlah kocek yang saya terima selama menjadi legislator, harus lebih besar berlipat-lipat dari pada kocek yang saya keluarkan untuk membeli suara pemilih. Modal harus Kembali, selanjutnya mencari laba sebesar-besarnya.

Saya: Seperti prinsip dagang dong?

Caleg: Yaaaa begitulah.

Editor : Iwan Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network