Saya: Lho, bukannya salahsatu fungsi dewan itu melakukan pengawasan?
Caleg: Idealnya begitu. Tapi pada praktiknya, antara lembaga legislatif dengan eksekutif sering bermain kongkalikong.
Saya: Waduh!
Caleg: Hm, gak usah pura-pura kaget lah!
Saya: Hahahahaha! Oke, oke. Terus, permainan kotor apa lagi yang bisa dilakukan anggota dewan Purwakartun?
Caleg: Biasanya modusnya adalah penyalahgunaan anggaran. Misalnya menggelembungkan anggaran atau mark up. Misalnya, menambah pendapatan para wakil rakyat ini dengan cara yang tidak sah melalui pos anggaran DPRD.
Saya: Terus apa lagi?
Caleg: Titip proyek atau alokasi khusus lewat anggaran yang diusulkan pemerintah.
Saya: Banyak juga ya penghasilan tambahan para wakil rakyat ini.
Caleg: Ya. Nanti Ketika saya jadi anggota dewan, harus pula melakukan itu untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Jangan lupa, ongkos politik untuk duduk di kursi dewan kan mahal banget!
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait