Engking: Sayalah sumber kekuatan yang sejati. Kekuatan atau sebuah pergerakan akan nihil jika tanpa peran saya. You know?
Saya: Eit, katanya gak suka pake narasi kebarat-baratan.
Engking: Oya, lupa. Sorry, eh, punten. Hihihihihi!
Wawancara masih terus berlangsung. Hujan masih mengguyur. Bunga bakung merah muda semakin merunduk.
Tak terasa, secangkir bandrek dan kue jalabria sudah pindah semua ke dalam perut. Tinggal menyisakan dua buah manggis berukuran besar yang agak busuk.
Sebelum wawancara dilanjutkan, Engking pamit sebentar. Dia kebelet ingin pipis alias buang air kecil.***(bersambung).
*Penulis adalah penikmat pers, Pemimpin Redaksi iNewsPurwakarta.id
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait