Fasilitas tersebut dimanfaatkan ratusan mahasiswa yang mengambil mata kuliah hortikultura maupun program pasca sarjana untuk melakukan observasi dan praktik di Teaching Farm.
Ewindo juga bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di bidang pelestarian sumber daya genetik melalui pembangunan ‘bank plasma nutfah’. Seperti diketahui, akibat erosi sumber daya genetik sekitar 75 persen potensi genetik hilang sebelum sempat dimanfaatkan.
Salah satu penyebab erosi adalah tidak dilakukannya konservasi atau pemeliharaan dan pelestarian sumber daya genetik dengan baik.
Ewindo sebagai perusahaan yang berbasis teknologi modern di bidang pertanian percaya melalui pembangunan learning farm, kerjasama dengan semua pemangku kepentingan dan upaya pelestarian plasma nutfah dapat membantu Pemerintah dalam mencapai swasemba produk hortikultura.
"Kami berharap bisa terus membantu meningkatkan kapasitas para petani melalui penyuluhan dan pelatihan untuk mewujudkan komitmen perusahaan menjadi sahabat petani yang paling baik,” tutup Glenn.***
Editor : Iwan Setiawan