Inilah alasan mengapa Poros Simping menganggap Poros Nanas dan Poros Tauco setali tiga uang, alias tidak ada perbedaan.
Sebagian orang yang berada di Poros Simping, adalah mereka yang menginginkan Purwakartun dipimpin oleh putera daerah. Purwakartun mesti dipimpin oleh sosok yang lahir, mengabdi, dan mengakhiri hidup di tempat ini.
Pertanyaannya, siapa dari ketiga poros ini yang kelak bakal berjaya di Pilkada Purwakartun 2024? Terlalu dini untuk menemukan jawaban.
Sebab, politik itu dinamis. Tergantung konstelasi yang terus berkembang. Siapa tahu dalam perjalanannya nanti terjadi koalisi besar sehingga Pilkada Purwakartun hanya melahirkan dua pasangan calon.
Dengan demikian, satu poros akan gigit jari. Jika terjadi head to head, Poros Nanas dan Poros Tauco memang lebih berpeluang menjadi kontestan.
Mang Dorodok dikenal sebagai sosok yang piawai mengobok-obok organ parpol-parpol. Dia tak bakal kesulitan dalam mencaplok sejumlah parpol sebagai perahu bagi kandidat yang disokongnya.
Demikian juga halnya Poros Tauco. Saat ini Neng Aramus menjabat sebagai ketua parpol besar. Dia tak perlu terlalu repot mendapatkan sampan. Berkoalisi hanya dengan satu parpol, maka muluslah Neng Aramus untuk menjadi kontestan Pilkada.
Sekali lagi, politik itu dinamis. Siapa tahu dalam perjalanannya nanti, kandidat dari Poros Simping diajak menjadi tandem Poros Nanas atau Poros Tauco.
Siapa yang bisa menjamin kandidat-kandidat Poros Simping akan tetapa istiqomah? Sekuat apa idealismenya ketika dia ditawari menjadi tandem oleh Poros Nanas atau Tauco?
Editor : Iwan Setiawan