Miniatur Kapal Nusantara: Obsesi Arifin Melestarikan Kearifan Bahari
Sejalan dengan spirit itulah, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein telah menginstruksikan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar menggunakan produk-produk lokal untuk berbagai acara kedinasan.
Instruksi tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Nomor: 100.3.4/106-DKUPP/2025. “Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperkuat pemasaran produk UMKM Purwakarta,” ujarnya saat menghadiri Expo UMKM dan Bazar Murah di Taman Pasanggrahan Pemkab Purwakarta, 12 Juli 2025.

Para pelaku UMKM pun mendapat ‘karpet merah’ dari Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat. Mafhum dengan pentingnya eksistensi UMKM dalam menggeliatkan perekonomian Tanah Pasundan, BI Jabar menggelar Sunda Karsa Fest (SKF) 2025 pada 18-20 Juli 2025 di Trans Convention Center Bandung.
Menghadapi Perlambatan Ekonomi
Ada tiga event tahunan yang digelar pada saat itu, yakni Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ), West Java Sharia Economic Festival (WJSEF), dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB).
“Pengembangan UMKM, budaya dan pariwisata menjadi program kerja strategis Bank Indonesia. Kami mendukung penguatan desa-desa wisata binaan serta pelestarian budaya Jawa Barat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” terang Muhamad Nur, Kepala BI Jabar dalam kesempatan tersebut.
Hal senada diutarakan secara daring oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono. Dikatakannya, UMKM merupakan pilar ekonomi daerah dan nasional yang mesti mendapat dukungan secara signifikan.
Doni menambahkan, Bank Indonesia terus mendorong akses pembiayaan bagi UMKM, di antaranya melalui kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) dan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), serta perluasan pasar kebijakan likuiditas makroprudensial.
Sebelumnya, yakni dalam acara diskusi di West Java Economy Society (WJES) 2025 pada 7 Mei 2025, Muhamad Nur mengatakan, saat ini Tanah Air tengah mengalami perlambatan ekonomi, baik di daerah maupun di level nasional. Malah, kondisi ini dirasakan pula oleh masyarakat global.
Dikatakannya, gejolak yang sedang terjadi di pasar global harus menciptakan kreativitas para pelaku usaha dan pemerintah untuk beralih ke opsi mencari pasar baru guna menjaga kestabilan ekonomi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan, adalah lebih memberdayakan peran dan keberadaan para pelaku UMKM.

“
Pemerintah daerah harus bertekad mengembangkan UMKM yang ada di daerahnya,” ujar Muhamad Nur dalam diskusi yang dihadiri oleh para pelaku usaha dan unsur pimpinan kepala daerah itu.
Dia menambahkan, BI Jabar telah membuka peluang bagi para akademisi untuk berkontribusi melalui berbagai riset, “Tujuannya untuk mencari solusi agar perekonomian di Provinsi Jabar meningkat,” imbuhnya. Muhamad Nur optimistis pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2025 akan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Pada kesempatan itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar Muslimin Anwar mengatakan, pihaknya telah memfasilitasi 15 UMKM fashion untuk belajar di ESMOD Jakarta, “Ya, agar mereka mampu mengekspor produk-produk unggulannya,” ujar Muslimin Anwar.
‘Wajah’ Ekonomi Jawa Barat
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2024 sebesar 4,95 persen, melambat 0,5 persen dari tahun sebelumnya. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 5,00 persen.
Editor : Iwan Setiawan