Untuk melakukan peremajaan terhadap instalasi GTR yang sudah sangat uzur, diperlukan biaya yang tak sedikit. Perlu memutar otak agar bisa mewujudkannya.
Riana A. Wangsadiredja ternyata sudah menebak iNewsPurwakarta akan mengajukan pertanyaan soal ini.
Secara gamblang Riana yang sudah mengantongi sertifikat tingkat Utama dalam Manejemen Air Minum ini menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan. Berikut petikannya:
iP: Dari mana sumber dana untuk memperbaiki, mengganti, atau meremajakan instalasi GTR yang sudah tak layak ini?
RW: Berubahnya status PDAM dari BUMD ke Perumda, memberi keleluasaan bagi kita untuk melakukan kerjasama investasi dengan pihak swasta.
iP: Oh, begitu ya?
RW: Ya, Kita akan bekerjasama dengan swasta, tanpa membebani keuangan APBD.
iP: Memangnya bisa?
RW: Tentu saja bisa.
iP: Caranya?
RW: Kita menerapkan pola kerjasama dengan sistem business to business (B2B).
iP: Bisa lebih dijabarkan?
RW: B2B adalah sistem kerjasama yang paling efektif dan efisien. Perumdam bisa bekerjasama dengan pihak swasta atau badan usaha lain. Langkah strategi ini diambil karena kita sadar kondisi keuangan pemerintah daerah yang tidak memungkinkan menggelontorkan modal dalam waktu cepat dan singkat untuk meremajakan seluruh perpipaan yang tua ini.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait